Apartemen subsidi memang menggiurkan. Tapi, Anda harus cermat menghitung segala macam biaya setelah menempatinya.
Namanya juga apartemen subsidi, jelaslah berbeda dengan apartemen
tidak bersubsidi. Dari fasilitas, kondisi bangunan, hingga biaya
pemeliharaannya, biaya apartemen bersubsidi biasanya lebih rendah dari
apartemen biasa. Tapi meski rendah, bukan berarti Anda tak memiliki hak
untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman, lho.
Untuk mendapatkan hal tersebut, coba perhatikan petunjuk dari ahli properti,
Safak Muhammad berikut ini:
Lokasi
Salah satu tujuan utama membeli apartemen adalah faktor kemudahan
akses dan strategis untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti pergi
ke kantor, belanja, olahraga, dan lain-lain.
Perhatikan juga, apaka lokasi berada di kawasan banjir, atau apakah
dengan dibangunnya apartemen ini lokasi di sekitarnya berpotensi banjir.
Dan, hindari membeli properti yang dibangun di atas lahan konservasi
atau
catchment area.
Ukuran dan Posisi Apartemen
Sesuaikan ukuran dan posisi apartemen dengan kebutuhan Anda. Jika Anda masih
single dan belum memiliki rencana untuk menikah dalam waktu dekat, ukuran studio atau unit dengan satu kamar lebih cocok untuk Anda.
Kredibilitas Pengembang
Untuk menghindari penipuan berkedok penjualan unit-unit apartemen, ada baiknya sebelum membeli apartemen Anda perhatikan betul
performance pengembangnya,
karena hal ini sangat terkait dengan penyelesaian pembangunan
apartemen. Kalau pengembangnya belum teruji bonafiditasnya,
dikhawatirkan apartemen yang dibeli terlambat pembangunannya, bahkan
tidak jadi dibangun.
Malah ada pengembang yang meminta biaya tambahan lagi kepada
konsumennya agar pembangunan apartemen segera dilakukan. Membeli
apartemen itu berbeda dengan membeli rumah di komplek perumahan. “Kalau
rumah, pengembang masih bisa membangun satu-persatu rumah yang dijual
(sesuai kebutuhan), tapi kalau apartemen, kan, tidak bisa dibangun 10
apartemen dulu, kemudian lainnya menyusul. Karena itu, apabila masalah
itu terjadi, maka konsumen harus mempelajari kembali isi perjanjian yang
telah dibuat, kemudian mencari solusi terbaik dengan pengembang, dan
jangan gampang menambah uang lagi,” ujar Safak.
Kualitas Bangunan dan Sertifikat
Dasar perhitungan kepemilikan unit apartemen adalah Nilai
Perbandingan Proporsional (NPP). Konsumen perlu tahu, apakah hitungan
NPP unit yang dibeli sudah beres. NPP ini nanti dipakai untuk menentukan
besarnya
service charge dan hak suara penghuni pada pengambilan keputusan dalam komunitas.
Perhatikan juga
property management , karena inilah yang mengelola operasional apartemen dan berpengaruh besar pada tingkat kenyamanan calon penghuni.
Property management yang kredibel juga berperan dalam meningkatkan harga jual atau sewa.
Kondisi Furnitur
Yang membuat hunian betah ditinggali adalah furnitur, jadi Anda harus memerhatikan apakah
full-furnished furniture atau
semi-furnished furniture yang disediakan.
Dengan memilih unit yang
semi-furnished , Anda bisa berhemat
anggaran. Harga apartemen unit yang “kosong” memang lebih murah, tapi
bagaimanapun juga, Anda tetap harus mempertimbangkan bagaimana
mengisinya nanti, termasuk biaya dan teknis pengangkutan
barang-barangnya.
Fasilitas
Umumnya fasilitas yang ditawarkan apartemen cukup memadai. Tapi, tak
ada salahnya konsumen mencermati lagi apa yang disediakan. Misalnya,
fasilitas keselamatan penghuni, fasilitas parkir, pusat kebugaran, dan
fasilitas pendukung lainnya, seperti restoran atau mini market.
Biaya Pemeliharaan
Maintenance cost sebaiknya juga ditanyakan oleh konsumen. Apa saja? Ini mencakup biaya-biaya bulanan, seperti biaya air,
service charge (mencakup
kebersihan, keamanan, dan perawatan gedung), keamanan, listrik, dan
lainnya setiap bulan untuk menghindari konsumen dari hal-hal yang tak
diinginkan, seperti pembengkakan biaya listrik yang tidak sesuai dengan
daya listrik dan pemakaian.
Di awal transaksi, biaya
maintenance ini bisa
dinegosiasikan dengan pengelola pengembang. Jika sudah terlanjur
membelinya dan pengelola tetap bersikukuh dengan biaya-biaya itu,
konsumen bisa saja mempertimbangkan untuk menjual kembali apartemennya.
Atau, jika memang dirasa pengelola melakukan penyelewengan, bisa juga
dengan merujuk kembali pada surat perjanjian yang sudah disepakati di
awal. Di surat tersebut jelas tertulis, apa yang menjadi hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi pengelola dan konsumen.
Contoh Perhitungan Biaya Maintenance:
Biaya bulanan di apartemen biasanya terdiri dari
service charge yang besarnya dihitung berdasarkan meter persegi. Selain itu, ada juga biaya listrik, air, dan telepon.
Untuk biaya
service charge , tentu saja tergantung kebijakan pengelolanya. Misalnya untuk biaya
service charge Rp 9.000/m
2 dengan luas apartemen 30 m
2 , maka biaya
service charge -nya Rp 270 ribu per bulan.
Sedangkan untuk biaya air, telepon, dan listrik biasanya disesuaikan dengan pemakaian.
Hitung Budget
Semua hal-hal yang tertera di atas, tentunya harus menyesuaikan dengan
budget yang dimiliki konsumen. Jadi, hitung dengan cermat, ya!
Ciri-ciri Produsen Apartemen “Nakal”
Untuk menghindari penipuan yang berkedok penjualan apartemen, ada baiknya Anda memerhatikan hal di bawah ini:
Tidak transparan
Pengembang yang nakal, biasanya, sejak awal (dalam memasarkan
apartemennya) tidak transparan. Selalu memberikan “angin surga”,
janji-janji muluk, dan penjelasannya tidak masuk akal.
Janji-janji kemudahan
Mereka juga biasanya memberikan janji-janji kemudahan untuk menarik
konsumen. Padahal, untuk konsumen bisa mendapatkan surat-surat legalitas
pembangunan apartemen (izin prinsip, IMB, sertifikat lahan apartemen),
susahnya minta ampun.
Track records pengembang
Sekali lagi, cara sederhana agar selamat dari pengembang nakal adalah
memperhatikan track records pengembangnya. Perhatikan apakah
proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan dan bagaimana
penyelesaiannya? Apakah ada masalah atau tidak?
Ester Sondang
Foto-Foto: Dok Idea
Sumber: Tabloid Nova
http://m.tabloidnova.com/Nova/Griya/Interior/Biaya-Remeh-Apartemen-Subsidi
www.ILMUSUBUR.blogspot.com
www.ASETWASIAT.blogspot.com